SHORT WAVE DIATERMI (SWD)
Dalam
beberapa dekade terakhir atau lebih, banyak profesional medis telah
menemukan bahwa ada beberapa cara untuk membantu pasien mereka dalam
penyembuhan tanpa menggunakan atau dengan membatasi penggunaan obat
penghilang rasa sakit yang digunakan dalam jangka panjang. Hal-hal
seperti terapi pijat, stimulator neuromuskuler, dan terapi ultrasound
telah merevolusi cara komunitas medis dalam membantu penyembuhan
pasien. Jenis teknologi lain yang telah menunjukkan nilai riil dalam
bidang klinis adalah diatermi gelombang pendek. Metode ini berfungsi
untuk mengendalikan rasa sakit dan meningkatkan aliran darah ke
daerah-daerah otot yang rusak dengan tindakan panas yang sampai ke dalam
jaringan (deep heat). Dalam hubungannya dengan obat-obatan
berbasis non terapi, diatermi gelombang pendek dapat membantu sejumlah
besar pasien dengan berbagai tingkat cedera serta berbagai jenis cedera.
Melihat lebih dekat pada praktek kita berharap bahwa diatermi gelombang
pendek ini bisa dimasukkan sebagai bagian dari teknologi medis SWD
adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada jaringan
dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas.
3.1. PRINSIP KERJA
Gelombang
radio dilemahkan saat melewati jaringan, tetapi sesungguhnya dapat
menembus jaringan sampai dalam tergantung dari jaringan yang dilewati,
frekuensi dan karakteristik dari aplikator. Aplikator induktif
meningkatkan pusaran medan magnet di jaringan, dan sebagai pengatur dan
penghasil temperature tinggi di jaringan yang kaya akan cairan,
menginduksi dengan tinggi jaringan seperti otot. Kapasitator melengkapi
aplikator yang meningkatkan panas dari medan listrik. Temperatur
maksimal cenderung muncul pada jaringan yang kurang kandungan cairan
seperti lemak, dan dapat memungkinkan untuk membakarnya. SWD dapat
meningkatkan suhu lemak subkutan sampai 15oC dan pada kedalaman
kedalaman 4-5 cm dengan panas 4oC- 6oC. Mesin SWD dapat menghasilkan
pulsa sama baiknya dengan Continous Wave output. CW SWD digunakan apabila tujuan dari terapi adalah untuk memanaskan. Mesin SWD pada dasarnya adalah sebuah radio transmitter
yang dioperasikan seperti radio transmiter lainya. Pasien diletakan
mesin dan dilindungi dari luka dengan mengoperasikan sirkuit dengan
rangsangan maksimum, seperti mesin automatis pada mesin SWD yang modern.
Sekali rangkaian maksimal dikerjakan, pergerakan mesin dapat mengurangi
panas.
Ada
beberapa jenis aplikator inductive. Drum aplikator terdapat pada
container yang kaku, yang mana beberapa diantaranya terhubung dengan
penggantung untuk dilalui mengelilingi region seperti bahu. Pada
aplikator umumnya sudah tersedia, keset kaki semi fleksibel mengandung
coil yang terhubung dengan sebuah mesin swd. Pad dapat berdimensi
0.5x0.75 m dan sering digunakan pada low back pain. Kabel
aplikator mengandung kabel yang terbungkus karet yang digunakan dengan
mengelilingi sekitar ekstremitas dan mengelilingi seluruh tubuh. Untuk
keamanan dari kabel dapat diganti dengan drums dan pads. Pada kebanyakan pengaturan kapasitas, pasien diletakan diantara dua elektroda. Aplikator rectal dan vagina digunakan sebagai probe untuk pemanasan pelvis. Probe diletakan dengan hati-hati, vaginal probe diletakan dibelakang servix pada fornix posterior dan eksternal
pad digunakan untuk melengkapi sirkuit. Probe yang di tahan oleh pasien
dan sekarang jarang digunakan meskipun dulu digunakan untuk penyakit pelvic inflamatori disease, cronic prostatitis, dan mialgia dinding pelvis.
3.2. BAGIAN-BAGIAN DIATERMI
3.2.1. Penghasil Short Wave Diatermi.
Gelombang
radio pada pita gelombang pendek berfrekuensi antara 10 Mhz sampai 100
Mhz. Gelombang yang digunakan pada sort wave diatermi untuk fisioterapi
pada frekuensi 27,12 Mhz, dengan panjang gelombang lebih dari 11 m.
Ada 2 sirkuit utama yang digunakan :
1. Sirkuit mesin :
bertugas menghasilkan arus frekuensi tinggi dan meningkatkan intensitasnya.
2. Sirkuit pasien :
dihubungkan
dengan sirkuit mesin dengan inductor dan mengalirkan energi listrik ke
pasien dalam bentuk medan elektrostatik ataupun elektromegnetik.
2.1. Medan Elektrostatik.
Pada
metode medan kondensor, medan elektrostatik di buat dengan memasukan
jaringan pasien pada sirkuit pasien sebagai bagian dari condenser. Dua
electrode digunakan, dengan jarak antara elektrode dan kulit.
Peningkatan arus dengan frekuensi tinggi digunakan pada elektrode. Medan
listrik, yang timbul didekat objek yang sedang di terapi akan
terkonsentrasi diantara dua elektroda. Pada jaringan pasien yang
terdapat antara dua elektroda, medan akan terkonsentrasi antara di
jaringan.
2.2. Medan Elektromagnet.
Pada
metode induktotermi, electrode yang digunakan kabel tipis tertutup yang
dilengkapi dengan sirkuit dari mesin. Kabel dirangkai tertutup
berhubungan dengan jaringan dipisahkan oleh jarak. Sebagai arus dengan
frekuensi tinggi yang teradapat di kabel suatu medan elektromagnet
dipasang mengelilingi pusat dari kabel, yang mana ketika medan
elektrostatik dipasang diantara ujungnya. Karena didekat jaringan
pasien, dua medan akan terkonsentrasi di jaringan.
3.3. EFEK PANAS DARI DIATERMI
Kemampuan
dari sebuah alat diatermi untuk menghasilkan panas di jaringan
tergantung dari besarnya energi yang dihasilkan dari panas. Untuk alat
SWD yang berkerja kontinyu energy panas yang dihasilkan berkisar anatara
55-500 W. Energi yang dihasilkan dari diatermi sangat adekuat, karena
kebanyakan SWD digunakan untuk meningkatkan suhu dijaringan dengan
terapi range yang ekfektif berkisar antara 40oC -44oC, energy yang
deperlukan berkisar antara 80-120 W. Meskipun range dari puncak arus
energy yang dihasilkan dari alat short wave diatermi berkisar antara
100-1000W, potensi dari menghasilkan efek panas pada alat ini tergantung
dari energy utama yang disalurkan ke jaringan dengan secara
berturut-turut. Seperti telah disebutkan diawal, energy utama tertinggi
yang dapat disalurkan pada pulsasi SWD (80W) lebih rendah dibandingkan
dengan energy yang dihasilkan dari pemakaian kontinyu SWD secara
berkelanjutan untuk pengobatan.
Efek
dari pemanasan SWD terhadap arus darah kulit pada manusia telah
dipelajari di Millard, yang menunjukan pembuangan dari sodium radioaktif
meningkat sekitar 150 % setelah pemaparan, yang dihasilkan dari
rata-rata peningkatan suhu sekitar 5.3oC. Pada penelitian yang sama
rasio muscle –clearence meningkat sebesar 36%, dengan peningkatan suhu
otot sekitar 5.2oC. Pada penggunaan 2450 Mhz microwave diatermi
menghasilkan peningkatan aliran darah otot vastus lateralis sebesar
400%. Ini semua akan muncul setelah pemaparan selama 8 menit dengan
energi yang dihasilkan disesuaikan pada tingkat kenyamanan pasien. Efek
dari penggunaan SWD pada sirkulasi lutut meningkat sebesar 100 %, sesuai
penelitian Harris mengenai clearance radio-sodium dari sendi lutut.
Sama seperti penggunaan SWD untuk pengobatan kronik rheumatoid di lutut
menunjukan peningkatan sirkulasi sekitar 60%, yang mana pada kebanyakan
pengobatan akut rheumatoid lutut didapatkan penurunan dari sirkulasi.
Penurunan ini di bandingkan dengan penurunan sirkulasi pada pengobatan
dengan hidrokortison.
Haris
mengatakan SWD dapat digunakan secara rasional pada pemanasan ringan
terapi di rematoid arthritis dengan inflamasi akut dari sendi.
Pada
umumnya, energy dari medan elektromagnetik alat wave diatermi diikuti
oleh penigkatan panas pada organ dalam dibandingkan dengan penggunaan
pada alat pemanasan yang superficial. Logikanya pada pemilihan SWD atau
MWD akan tepat ketika keinginan hasil pengobatan untuk menigkatkan
kelenturan jaringan kolagen yang dalam, penurunan kekakuan sendi,
menghilangkan nyeri yang dalam dan kekakuan otot, peningkatan aliran
darah dan diikuti dengan resulusi inflamasi.
Efek terapi dari diatermi dapat digunakan untuk pengobatan organ dalam maupun luar.
3.3.1. Nyeri:
Penghilang
nyeri menggunakan ShortWave diatermi berguna pada pengobatan traumatic
dan kondisi rematik yang mempengaruhi bagian permukaan dari otot,
ligament dan sendi kecil bagian permukaan. Penghilang nyeri juga
dipengaruhi oleh hilangnya kekakuan otot.
3.3.2. Keram Otot:
Dapat di kurangi secara langsung menggunakan SWD atau dapat berkurang karena hilangnya nyeri.
3.3.3. Penyembuhan Luka:
Untuk
memicu penyembuhan luka dari luka terbuka, dan meningkatkan dari
sirkulasi pembuluh darah kulit. Apabila ateriol ataupun capiler tidak
dapat meningkat secara signifikan maka pemanasan dapat diberikan pada
bagian proximal luka yang masih baik aliran darahnya.
3.3.4. Infeksi :
Pengobatan
SWD dapat digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan akibat
infeksi dengan meningkatkan aliran darah pada daerah yang terkena
infeksi. Ini akan meningkatkan sel darah putih dan antibody untuk
melawan organism infeksi.
3.3.5. Fibrosis :
Pemanasan telah terbukti dapat memperbaiki kelenturan jaringan yang mengalami fibrosis, seperti pada tendon, kapsul sendi.
3.4. EFEK SAMPING PENGGUNAAN SWD
Beberapa
pasien mungkin mengalami luka bakar dangkal. Karena terapi melibatkan
panas, maka penggunaannya perlu hati-hati untuk menghindari luka bakar,
khususnya pada pasien yang cedera dan telah terjadi penurunan
sensitivitas terhadap panas. Selain itu, diatermi dapat mempengaruhi
fungsi alat pacu jantung dan pasien wanita yang menerima perawatan di
punggung bawah atau daerah panggul dapat mengalami peningkatan aliran
menstruasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar